Yap's mungkin ini sedikit aneh didengar atau sedikit konyol.Tapi ini benar-benar terjadi di kehidupanku.Salah satu dokter umum telah memvonis aku terkena hipertensi.Hal itu diungkapkan dari seorang salah satu dokter umum yang bekerja di poliklinik kampusku.
Saat itu aku memang sedang tidak enak badan,masalah klasik seorang mahasiswa yaitu diare :)) kemungkinan keracunan dari salah satu warteg yang ada di sekitar kampus,eh tp ga boleh suudzan jg ding karena setidaknya berkat adanya warteg-warteg itulah yang aku dapat melangksungkan hidupku(makan siang,malam).Oiya kembali ke topik ya :).Jadi saat aku diare aku secara niat lillahi ta'ala menuju klinik yang ada di kampus.Aku memlih klinik kampus karena disitulah tempatku berobat paling murah,hanya bermodalkan limaribu ribu rupiah bisa mendapatkan pelayanan dan obat2an yang dapat menyembuhkan penyakit yang diderita para civitas akademika.
Seperti biasa dokter menanyakan berbagai keluhanku apa saja yang dirasakan.Aku pun juga merespon dokter dengan baik,jujur dan apa adanya yang kurasakan saat itu.Setelah beberapa menit kemudian aku disuruh rebahan di tempat tidur pasien.Dokter juga sebenarnya sudah tau obat apa saja yang harus diberikan kepada penderita diare seperti diriku.Namun untuk memastikan kesehatan yang lain,mulailah beliau memasang stetoscopnya(jgn diprotes ya klo salah tulis) setelah itu tanganku pun juga diikat dengan alat tensi untuk memastikan kesehatan darahku.Nah di saat itulah sang dokter menyatakan"Aduh dik!!!kenapa tensi adik tinggi sekali????bapak ibuk punya hipertensi??"lalu aku pun menjawab dengan tegas"Tidak dok!!" kemudia dokter membalas"Coba dik mulai saat ini adik lakukan pola hidup sehat ya"aku menjawab"iya dok".Setelah beberapa saat kemudian aku menunggu obat diare dari apotik kampus juga.
Saat itu aku pulang kontrakan dengan perasaan stress yang sangat luar biasa.Di pikiranku yang ada hanya resiko anak muda yang memiliki hipertensi atau disebut juga darah tinggi.Disaat itu juga aku merasa shyok kalau umurku tidak lama lagi,karena kita tahu hipertensi bisa menyebabkan rusaknya organ-organ dalam secara berangsur-angsur.Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan,yang ada adalah tidur2 dan berdoa.Aku bingung apakah hal ini harus diketahui orangtuaku.Setelah 2 hari aku memutuskan pulang kampung bersamaan temen2 dari kuiahku juga ingin liburan ke kota SOLO.
Setelah sampai di SOLO pinggiran Boyolali tepatnya,aku memutuskan untuk mengecek kembali tensiku ke beberapa tempat pengobatan salah satunya perawat yang kini masih eksis di desaku ketika aku measih kecil dulu.Dari situlah aku mendapatkan ketenangan jiwa ternyata hasilnya adalah normal yaitu 120/80.Mereka mengatakan"mungkin saat itu adik lagi merasa ketakutan"karena tensi sangat dipengaruhi dengan perasaan takut juga.Aku mengucapkan rasa syukur tiada henti.
Sahabat kejadian itu mengajarkan kepada kita bagaimana menanggapi permasalahan hidup tidak perlu gegabah atau mungkin stress dulu.Kejadian itu mengajarkan kita agar bisa bersikap dewasa dalam menghadapi masalah.Selain itu jg mengajarkan kita agar berhati-hati dalam pola makan hidup sehat karena dalam pola hidup sehatlah kita berarti menghargai ciptaan Tuhan yang telah diberikan kepada kita.Ingat sahabat jaman sekarang penyakit tidak pandang umur.Sekian sahabat semoga ini dapat memberi pelajaran bagi kita semua,,amiiin.